Jumat, 15 Oktober 2010

radio flash trigger

Radio flash trigger adalah salah satu jenis dari flash trigger atau pemicu blitz kamera yang menggunakan sinyal radio untuk memicu nyalanya sebuah blitz kamera tersebut. Alat ini menggunakan perangkat yang sederhana layaknya kabel sinkronisasi sederhana yang dilengkapi dengan sirkuit elektronik sehingga dapat menyalakan blitz kamera dimana saja diletakkan. Radio flash trigger merupakan seperangkat alat bantu fotografi yang terdiri dari transmitter dan receiver, dimana kedua alat tersebut digunakan untuk mengirimkan sinyal radio (transmitter) dan menangkap sinyal tersebut (receiver). Dan oleh karena perkembangan teknologi pun, radio flash trigger muncul dalam satu perangkat yang dapat melakukan kedua hal tersebut (transceiver). Radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang berada di badan kamera akan mengirimkan sinyal radio saat tombol shutter di tekan. Selanjutnya sinyal radio tersebut akan di terima oleh receiver radio flash trigger yang terpasang pada hot shoe di badan blitz kamera, sehingga blitz kamera pun akan menyala.

Kegunaan
Dalam dunia fotogafi terkadang fotografer memerlukan cahaya flash dari sudut-sudut yang dikehendaki untuk dapat hasil foto yang memuaskan. Oleh karena itu, radio flash trigger diciptakan untuk dapat berfungsi sebagai alat yang dapat memicu blitz kamera walaupun tidak terpasang pada badan kamera. Radio flash trigger mempunyai beberapa saluran yang dapat dipakai, sehingga fotografer dapat memakai lebih dari satu blitz kamera. Dalam hal ini, fotografer dapat menggunakan beberapa teknik pencahayaan yang membutuhkan beberapa sumber cahaya dari blitz kamera.

Frekuensi
Beberapa perusahaan radio flash trigger menciptakan produknya untuk dapat digunakan dalam area wilayah geografis yang berbeda-beda. Hal tersebut termasuk yang digunakan RKE (Remote Keyless Key) dan ISM (Industrial/ Scientific/ Medical).

Ketentuan frekuensi yang dapat digunakan untuk RKE dan ISM serta tersedia bagi aplikasi indutri dan komersial adalah:

* 220 MHz (ISM, Cina).
* 315-317 Mhz (RKE, Utara dan Amerika Selatan, Jepang).
* 340-354 Mhz (ISM, Utara dan Amerika Selatan).
* 433-435 Mhz (ISM, Eropa, Australia, Afrika, Cina, India dan beberapa negara lainnya).
* 869 MHz (ISM, Eropa).
* 900-930 MHz (ISM, Amerika Utara, dan beberapa negara lainnya).
* 2.4 GHz (ISM, seluruh dunia).


Maka dari itu, perhatikanlah bahwa alokasi frekuensi yang berbeda penggunaan perangkat yang berfrekuensi 315-317, 340-354 Mhz dan 900-930 MHz merupakan ilegal di Eropa, serta penggunaan 433-435 MHz dan 869 MHz merupakan ilegal di Amerika Serikat.
Transmitter Radio Flash Trigger
Transmitter radio flash trigger berfungsi untuk mengirim sinyal radio kepada receiver radio flash trigger pada saat tombol shutter di tekan. Transmitter radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang terletak di badan kamera.

Receiver Radio Flash Trigger
Receiver radio flash trigger berfungsi untuk menangkap sinyal radio yang dikirimkan oleh Transmitter radio flash trigger dan selanjutnya Receiver radio flash trigger akan menyalakan lampu blitz kamera. Receiver radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang terletak di badan blitz kamera.

Transceiver Radio Flash Trigger
Transceiver radio flash trigger merupakan radio flash trigger yang mempunyai teknologi multifungsi untuk dapat mengirim dan menerima sinyal radio pula. Dengan adanya teknologi ini transceiver radio flash trigger dapat digunakan pada hot shoe di badan kamera, maupun pada hot shoe di badan blitz kamera.

Jenis-jenis radio flash trigger
Banyak jenis-jenis radio flash trigger yang berada di pasaran, setiap produsen memberikan kelebihan dan kekurangan dalam produknya masing-masing. Namun yang terutama radio flash trigger mempunyai dua jenis yaitu Non TTL radio flash trigger dan TTL radio flash trigger.

Non TTL Radio Flash Trigger
Non TTL radio flash trigger merupakan flash trigger yang memakai sinyal radio sebagai pemicunya dan tidak dilengkapi teknologi untuk dapat sinkronisasi dengan daya yang ada di blitz kamera secara otomatis. Fotografer hanya dapat menggunakan blitz kamera dalam pengaturan manual sehingga dalam penggunaannya fotografer pun tidak dapat mengatur daya kekuatan blitz kamera secara otomatis dari kamera maupun dari flash trigger yang digunakannya. Beberapa produk radio flash trigger bekerja dengan frekuensi 433 MHz dan beberapa pula bekerja di frekuensi 2.4 GHz.

TTL Radio Flash Trigger
TTL radio flash trigger merupakan flash trigger yang mempergunakan sinyal radio sebagai pemicunya dan telah dilengkapi teknologi untuk dapat bersinkronisasi dengan daya kekuatan pada blitz kamera secara otomatis. Inilah yang menjadi perbedaan besar antara TTL radio flash trigger dengan Non TTL radio flash trigger, perangkat yang lebih canggih ini mempunyai kemampuan untuk dapat secara otomatis mengatur daya kekuatan pada blitz kamera. Dengan adanya flash trigger ini, fotografer dapat lebih dimudahkan dalam sesi fotonya. Fotografer dapat lebih mudah mengatur besarnya intensitas cahaya dari blitz kamera yang diinginkan. Selain itu TTL radio flash trigger telah dilengkapi perangkat untuk dapat bekerja di frekuensi 2.4 GHz, sehingga hal ini membuat TTL radio flash trigger dapat bekerja lebih stabil. Oleh karena teknologi yang ditawarkan, maka TTL radio flash trigger ini mempunyai harga relatif lebih mahal bila dibandingkan Non TTL radio flash trigger.

0 komentar: