Senin, 01 November 2010

LAMA TAK BERSUA

sudah lama tak bersua..
lama tak bersuara..
hati ini, rasa ini..
apa sudah mati semuanya..
hanya ada nafsu belaka?

hidup hanyalah perut..
dan kepastian di hari depan..
aku sedikit suram untuk pikirkan itu.

tapi apakah harus begitu?
berdiam dalam kebinasaan atau maju dalam keberingasan..
atau bahkan lebih baik berkelana dengan dua kaki melangkah?

masih banyak tempat belum kusinggahi..
masih banyak masyarakat ku tak ketahui..
mereka ada, mereka tunggu aku..

manusia terperangkap oleh masyarakat yang ada..
orang tua, keluarga, kawan, bahkan pasangan..
tapi apakah itu semua pasti?
atau hanya perasaan manja tak mau berusaha..

inilah saat yang berat..
dimana alasan dijadikan kebenaran..
dan pembenaran selalu menjadi opini hati..
sugesti, dan pasti..

siapa dirimu sebenarnya hanyalah waktu yang dapat menjawabnya..
namun aku sangat kesal bila harus berhadapan dengannya.
selalu diam tak bergeming dan lalu tiba-tiba memukul tepat di dahi dan ulu hati..
mencaci maki dan membuat rasa ingin mati..

dialah kawan lama
kawan yang terkadang kutinggalkan
namun selalu melangkah, kadang di depan.

dialah musuh utama
yang selalu marah tak kenal situasi..
dan mendidik dengan kasat mata.

namun aku lebih baik bersamanya
dengan keras berjalan ditengah
dihajar, dipukul dengan keras
dan itulah waktu akan tiba..
mengajari tanpa ada tulisan.
hidup realita dengan praktek berterus terang..

namun..
aku harus berkutat lagi pada seorang teman yang tak bisa dipercaya
dan mulai harus kutinggalkan..
suatu saat..

Jumat, 15 Oktober 2010

radio flash trigger

Radio flash trigger adalah salah satu jenis dari flash trigger atau pemicu blitz kamera yang menggunakan sinyal radio untuk memicu nyalanya sebuah blitz kamera tersebut. Alat ini menggunakan perangkat yang sederhana layaknya kabel sinkronisasi sederhana yang dilengkapi dengan sirkuit elektronik sehingga dapat menyalakan blitz kamera dimana saja diletakkan. Radio flash trigger merupakan seperangkat alat bantu fotografi yang terdiri dari transmitter dan receiver, dimana kedua alat tersebut digunakan untuk mengirimkan sinyal radio (transmitter) dan menangkap sinyal tersebut (receiver). Dan oleh karena perkembangan teknologi pun, radio flash trigger muncul dalam satu perangkat yang dapat melakukan kedua hal tersebut (transceiver). Radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang berada di badan kamera akan mengirimkan sinyal radio saat tombol shutter di tekan. Selanjutnya sinyal radio tersebut akan di terima oleh receiver radio flash trigger yang terpasang pada hot shoe di badan blitz kamera, sehingga blitz kamera pun akan menyala.

Kegunaan
Dalam dunia fotogafi terkadang fotografer memerlukan cahaya flash dari sudut-sudut yang dikehendaki untuk dapat hasil foto yang memuaskan. Oleh karena itu, radio flash trigger diciptakan untuk dapat berfungsi sebagai alat yang dapat memicu blitz kamera walaupun tidak terpasang pada badan kamera. Radio flash trigger mempunyai beberapa saluran yang dapat dipakai, sehingga fotografer dapat memakai lebih dari satu blitz kamera. Dalam hal ini, fotografer dapat menggunakan beberapa teknik pencahayaan yang membutuhkan beberapa sumber cahaya dari blitz kamera.

Frekuensi
Beberapa perusahaan radio flash trigger menciptakan produknya untuk dapat digunakan dalam area wilayah geografis yang berbeda-beda. Hal tersebut termasuk yang digunakan RKE (Remote Keyless Key) dan ISM (Industrial/ Scientific/ Medical).

Ketentuan frekuensi yang dapat digunakan untuk RKE dan ISM serta tersedia bagi aplikasi indutri dan komersial adalah:

* 220 MHz (ISM, Cina).
* 315-317 Mhz (RKE, Utara dan Amerika Selatan, Jepang).
* 340-354 Mhz (ISM, Utara dan Amerika Selatan).
* 433-435 Mhz (ISM, Eropa, Australia, Afrika, Cina, India dan beberapa negara lainnya).
* 869 MHz (ISM, Eropa).
* 900-930 MHz (ISM, Amerika Utara, dan beberapa negara lainnya).
* 2.4 GHz (ISM, seluruh dunia).


Maka dari itu, perhatikanlah bahwa alokasi frekuensi yang berbeda penggunaan perangkat yang berfrekuensi 315-317, 340-354 Mhz dan 900-930 MHz merupakan ilegal di Eropa, serta penggunaan 433-435 MHz dan 869 MHz merupakan ilegal di Amerika Serikat.
Transmitter Radio Flash Trigger
Transmitter radio flash trigger berfungsi untuk mengirim sinyal radio kepada receiver radio flash trigger pada saat tombol shutter di tekan. Transmitter radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang terletak di badan kamera.

Receiver Radio Flash Trigger
Receiver radio flash trigger berfungsi untuk menangkap sinyal radio yang dikirimkan oleh Transmitter radio flash trigger dan selanjutnya Receiver radio flash trigger akan menyalakan lampu blitz kamera. Receiver radio flash trigger dipasang pada hot shoe yang terletak di badan blitz kamera.

Transceiver Radio Flash Trigger
Transceiver radio flash trigger merupakan radio flash trigger yang mempunyai teknologi multifungsi untuk dapat mengirim dan menerima sinyal radio pula. Dengan adanya teknologi ini transceiver radio flash trigger dapat digunakan pada hot shoe di badan kamera, maupun pada hot shoe di badan blitz kamera.

Jenis-jenis radio flash trigger
Banyak jenis-jenis radio flash trigger yang berada di pasaran, setiap produsen memberikan kelebihan dan kekurangan dalam produknya masing-masing. Namun yang terutama radio flash trigger mempunyai dua jenis yaitu Non TTL radio flash trigger dan TTL radio flash trigger.

Non TTL Radio Flash Trigger
Non TTL radio flash trigger merupakan flash trigger yang memakai sinyal radio sebagai pemicunya dan tidak dilengkapi teknologi untuk dapat sinkronisasi dengan daya yang ada di blitz kamera secara otomatis. Fotografer hanya dapat menggunakan blitz kamera dalam pengaturan manual sehingga dalam penggunaannya fotografer pun tidak dapat mengatur daya kekuatan blitz kamera secara otomatis dari kamera maupun dari flash trigger yang digunakannya. Beberapa produk radio flash trigger bekerja dengan frekuensi 433 MHz dan beberapa pula bekerja di frekuensi 2.4 GHz.

TTL Radio Flash Trigger
TTL radio flash trigger merupakan flash trigger yang mempergunakan sinyal radio sebagai pemicunya dan telah dilengkapi teknologi untuk dapat bersinkronisasi dengan daya kekuatan pada blitz kamera secara otomatis. Inilah yang menjadi perbedaan besar antara TTL radio flash trigger dengan Non TTL radio flash trigger, perangkat yang lebih canggih ini mempunyai kemampuan untuk dapat secara otomatis mengatur daya kekuatan pada blitz kamera. Dengan adanya flash trigger ini, fotografer dapat lebih dimudahkan dalam sesi fotonya. Fotografer dapat lebih mudah mengatur besarnya intensitas cahaya dari blitz kamera yang diinginkan. Selain itu TTL radio flash trigger telah dilengkapi perangkat untuk dapat bekerja di frekuensi 2.4 GHz, sehingga hal ini membuat TTL radio flash trigger dapat bekerja lebih stabil. Oleh karena teknologi yang ditawarkan, maka TTL radio flash trigger ini mempunyai harga relatif lebih mahal bila dibandingkan Non TTL radio flash trigger.

Senin, 06 September 2010

catatan sang pengendara motor #1

jam 9.00 sudah dan matahari seraya meminta imbalan atas jerih payahnya menyinari siang. keringat, keluh kesah, dan sejumput cacian. namun aku yang selalu tunduk padanya dan terik, sedang mengendarai motor kesayangan yang tak kunjung lurus 'setir'nya. terlihat agak menyamping karena kejatuhan rezim (rezim,baca: jangan!) yamaha di jalan raya. inilah hari dimana sudah siang dan aku mengendarai motorku yamaha seperti yang kuceritakan barusan. dan tidak mungkin harus kuulangi lagi ketiga kalinya. jalanan terasa begitu kerasnya dan hitam, sehingga sesekali ada garis yang mencoba membuatnya putih, dan tetap begitu sejak ku menggambar pemandangan gunung, sawah, dan jalan raya ditengahnya. waktu terus berjalan dan terkadang ada beberapa yang tidak berubah. bahkan terkadang kulihat anak kecil jaman sekarang pun menggambar yang sama seperti kugambar saat itu. namun sudahlah, kulanjutkan saja perjalananku yang sejak dari tadi di jalur kiri, karena jalur kanan hanyalah untuk arus sebaliknya. sehingga kupacu pelan saja motorku sembari berpikir tidaklah mungkin kupacu kencang. entah apa alasannya.

'alon-alon asal kelakon' kata orang jawa, padahal kupikir alon-alon adanya di pusat kota. sehingga terdengar sesekali bunyi klakson dari balik punggungku seperti berteriak, " Hei! Jakarta keras bung, tak ada tempat untuk orang santai macam kau! ". dan ia pun dengan bunyi "treeeeng"-nya menyalipku dari sisa jalanan yang kosong dan menyempatkan diri untuk manatapku sembari memicingkan matanya. sesekali, aku pun tak mau kalah dan bunyikan klaksonku pelan seraya menjawab," oi! gue ga santai kali, ini namanya pelan tapi pasti! dan ini belum Jakarta! ini masih Depok! ". klakson pembenaran kusebutnya. memangnya apa yang mereka kejar? seperti anjing yang mengejar kelinci di arena balap lari, bahkan melihatnya langsung pun belum pernah. atau mereka mereka sedang dalam musim kawin dalam dunia binatang? usik sedikit, gelisah, dan emosi. sensitif sekali orang macam sekarang? atau mungkin juga sedang terburu-buru mencari sesuap nasi? huff! dan tiba-tiba ku berpikir itu jadi rasa iba di dada melihat mereka yang hanya makan sesuap nasinya setiap harinya, sedangkan bensin pun terkadang sehari full tank. sehingga aku kan bersyukur untuk makanan sepiring dalam 2 kali setiap hari yang kudapat.

teringat sesuatu, tapi apa ya?

oiya! jangan lupa nyalakan lampu di siang hari, takut-takut matahari sedang adakan discount di waktu-waktu tertentu. itupun mungkin kata polisi, ya hanya mungkin saja. dan kedua, janganlah lupa untuk selalu pakai helm "standart", karena orang miskin (baca: orang yang tak mampu beli mobil/ pengendara motor) tak boleh punya barang bagus. mungkin itulah penyebab utama CAFTA, tak boleh punya barang bagus. dan yang tak kalah pentingnya adalah pakailah helm yang berbunyi 'klik' saat dipasang, karena beda bunyi beda pasal mungkin saat razia. beruntunglah semua sudah kupatuhi saat resmi menjabat sang pengendara motor dan tiba-tiba kuingat nikmatnya saat tadi kulindas polisi tidur dekat rumah. biasakanlah kau melindasnya tanpa melewatinya sedikit pun hai para pengendara motor.

sudah 15 menit kuberada di jalan, apakah layak ku disebut anak jalanan? dan tiba-tiba jalanan pun terlihat macet di depanku, apakah sang jalanan marah karena aku ingin disebut anaknya? kupelankan saja laju motorku dan melihat gerangan apa yang terjadi. dan tidak jauh dari motorku itu sekitar beberapa meter terlihat seorang yang terkapar di jalanan dengan motornya yang mungkin bisa disebut berbaring pula. semula ia tidak bergerak dan kukira pingsan atau jangan-jangan tutup usia dia. waduh, tak ada darah berceceran , berarti pingsan sajalah dia. namun tiba-tiba ia bergerak dan bangun. terlihat kesakitan berusaha meminggirkan motornya. aku pun sangat lirih karena jalanan penuh oleh pengendara motor lainnya yang kulihat ingin membantu, tetapi apalah gunanya keinginan yang bahkan tak berdampak apa-apa dan pada akhirnya hanya menonton saja. inilah moral masyarakat kita, tertawa diatas penderitaan orang atau bahkan menertawakan orang yang menderita seperti badut jalanan. sampah. lebih baik jangan menonton dan membuat kemacetan yang malah menimbulkan masalah baru. aku pun terus melaju motorku setelah melewati kemacetan dan melihat sang korban dapat berjalan untuk meminggirkan motornya.

jalanan masih lumayan panjang yang harus kuarungi namun kemacetan terkadang menyela berdesakan. angkutan umum kota kian kali menjadi musuh ataupun menjadi sasaran empuk latihan tendangan bela diri yang selama ini sulit dilakukan diatas kendaran roda dua. keseimbangan adalah kuncinya dan terkadang latihan vokal pun dapat dilakukan bersamaan di jalanan (aspal) hitam ini. mungkin rocker masih menjadi cita-citanya. namunku belum sampai ke tahap itu, hanya latihan memicingkan mata di depan supir angkot yang ku bisa. diatas kendaraan tentunya. hebat bukan? setelah anda terbiasa melakukannya bersama para angkutan umum level selanjutnya  anda akan bertemu para penyeberang jalan yang serasa dialah dewa atau bahkan menjadi pahlawan laksana si buta dari gua hantu. bahkan jembatan penyeberangan diatas kepalanya pun tak terlihat. dalam hati ku berpikir," apakah kalian tidak punya rasa belas kasihan sedikit pun pada mereka sang pencipta yang mampu membuat jalanan diatas udara? dengan penyangga yang mungkin kita tak bisa membuatnya. bahkan jerih payah yang mereka korbankan, masihkah saja kau memberi julukan 'kuli'? para pekerja kasar? bahkan mereka terkadang membangunnya saat kita terlelap". dan aku hanya bisa menggeleng-geleng kepala kepada mereka para si buta dari gua hantu itu. kadang ingin ku menjadi wiro sableng yang dapat meng-kapak geni 212 kepada mereka, dan aku merasa pasti menang dari mereka yang hanya punya teman seekor kera yang tidak lebih baik dari sang sinto gendeng guruku. tetapi tetap bang roma lebih baik dengan gitarnya yang disanggah di atas kendaraan roda dua. ialah sang dewa pengendara motor. hanya dia yang punya hak untuk menegur sang inul. betul ialah sang dewa itu.

sesekali melihat speedometer yang mati. mengira aku telah melaju kencang bak pembalap berkecepatan 100km/jam, mungkin. bila disebut tanpa berlebihan angka 60 menjadi 100. janganlah berharap lebih karena motor ini hanya 110cc, tanpa perawatan tentunya. dan kulihat seorang ibu-ibu dengan jetmatic-nya dapat melampuiku, melewatiku. mungkin dialah sang bunda dari valentino rossi.

satu daerah telah kulewati, tanpa paspor pun ku melaju kencang. ya tentunya kencang tersebut kutahu dari kencangnya angin menerpa. memang apa yang kau harapkan dengan motor tanpa perawatan ini dan ditambah speedometer mati? imajinasilah satu-satunya jawaban. dan disinilah daerah yang selalu saja ramai oleh orang-orang hilir mudik. apa yang mereka lakukan diluar sini?apakah mereka tidak berkerja ataupun sekolah? oya, ini "sunday market" atau oleh warga sekitar disebut pasar minggu. disinilah dimana semua orang merasa liburan sehingga mereka bebas untuk memarkirkan kendaraan seenaknya, bahkan terkadang di tengah jalan ataupun tikungan. sambil melewatinya ingin sekali kuteriak, " HAPPY SUNDAY!".

kulirik jam tangan yang selalu dipakai di tangan, karena jarang sekali kulihat benda itu terpakai di kaki ataupun di leher. entah nanti apa jadinya, jam kaki atau jam leher. susah untuk dilirik.

09.40

wah hebat mungkin sekarang aku layak dinobatkan sebagai anak jalanan. tak tahu apa bagusnya, hanya sesekali terdengar maskulin saat jaman dulu. setelah era bang roma tentunya. atau mungkin dialah dewa jalanan?tiba-tiba lamunanku terganggu oleh para pengendara wanita. janganlah kau mengartikannya secara harfiah, karena tentunya mereka tak mengendarai wanita seperti kita mengendarai motor. " memang apa bedanya pengendara motor dengan pengendara wanita?", tiba-tiba hati nuraniku bertanya. "oh, jelas beda nur!", jawabku. " lihatlah ciri-ciri mereka, pertama ya nur. spion yang hanya digunakan untuk pelengkapan hasrat penampilan, bukan untuk melihat sesuatu dibelakangnya. dan penampilan sang pengendara tentunya. lihatlah saat ia berhenti ditengah kemacetan atau pada lampu merah. ia akan mencari kaca lebih besar dari spionnya. dan yang terutama ia akan panik saat ada orang yang menyalip, bahkan dalam jarak yang aman. bukankah semua itu berkah?", jelasku kepada sang hati nurani. tanpa kutahu apa sebabnya ke menyebut semua itu berkah.

10.00

sampai juga akhirnya. dan menghela napas bebas dari debu dan asap kendaraan.
dan tiba-tiba aku pun tersadar. benar-benar tersadar maksudku.
pengendara yang terburu-buru menjemput anaknya, ataupun sesuatu yang jauh lebih penting dari itu..
korban kecelakaan yang terkapar..
supir angkutan umum yang dikejar setoran..
para penyeberang jalan yang takut ada tindakan kriminal diatas jembatan penyeberangan..
para wanita yang sudah benar mengemudi atau bahkan kita yang ugal-ugalan..

apakah perasaan ini sudah mati?
atau hanya berpikir diri sendiri?

Sabtu, 15 Mei 2010

B.A.B.U

apa jadinya bila jadi babu..
yang lalu lalang dalam gemerlap hiruk pikuk pasar..

air yang menggenang menandakan itu tak dalam
dan mau tidak mau menjadi kehormatan untuk menginjaknya..

orang tua menjajakan kualitas kesegaran
dan anak muda hanya berdendang menjual tampang..

oh, alangkah manisnya..
bila membeli gula tanpa dapat mengharapkan kembalian..
dan membeli sayuran dengan majalah femina jadi bungkusnya..
namun babu tetaplah babu..
akan tak ada pilihan untuk mencukupi uang bulanan..
dan politik seraya menutup rapat bahan makanan rakyat..

sampailah ini dimana darah segar menetes layak peristiwa koja..
nyawa tak berdosa jadi santapannya, santapan kita..
tangan terayun, dan nyawa tak berbekas..
daging digantung, jadi tontonan..

hei pedagang ayam!diam-diamlah kau sembunyi disana..
hati-hati pasukan ayam, menyerang tiba-tiba..

dasar babu, tak mengerti artinya semua..
bahkan "human rights" pun untuk orang-orang atas..
bukan untukmu..

beatles pun sekarang tak hadir untuk bernyanyi untukmu..
kasihan benar kamu..

lebih baik mati
namun sayang, tak ada pilihan yang lebih baik untukmu, bu
maka mati pun kau tak berhak..

dasar babu,
cobalah mandi untuk tidak bau..
dan sinetron pastilah ada season dua..
mereka pun sebenarnya sama dengan mu
bahkan kamu lebih dari mereka..
"lebih jelek"

dasar babu..
kamu..



iya, kamu..
jangan tertawa kamu..

Kamis, 18 Maret 2010



ride with pride
situ patenggang
yesterday (i've been) christmass